langsung aja devh kawan ne kisahnya...
Sudah
tidak asing bagi kita bahwa sejak zaman Nabi Adam As hingga akhir zaman
kelak, iblis beserta kawan-kawannya akan terus menjerumuskan manusia
agar masuk kedalam perangkap dan golongannya.
Dan berikut adalah beberapa bukti nyata, bahwa jin dan golongannya telah menggoda manusia, bahkan menampakkan dirinya sebagai manusia dan berusaha terus merayu dan menggoda yang terjadi pada zaman Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam.
Baca artikel sebelumnya tentang sifat-sifat kegigihan (baik) dari syetan yang pantas 'ditiru':
1. Di Darun Nadwah
Ketika para tokoh kafir Quraisy berkumpul di Darun Nadwah (gedung parlemen mereka), iblis menyusup dan menjelma sebagai seorang tokoh besar dengan baju kebesarannya. Saat mereka melihatnya, mereka pun bertanya: “Siapakah Anda?” ia menjawab, “Saya Syekh (tokoh) dari kota Nejed. Saya mendengar kalian telah bersatu, karena itulah saya hadir ke sini untuk agar kalian tidak kehilangan pendapat dan nasehat saya.” Mereka antusias menyambutnya; “Ya silahkan masuk.” Iblis pus masuk bersama mereka lalu berkata, “Perhitungkanlah keberadaan lelaki itu (Muhammad). Demi Allah, sepak terjangnya tak akan bisa kalian bending …” (Sirah Ibnu Hisyam: 2/94 dan Tafsir Ibnu Katsir: 2/379)
Dan berikut adalah beberapa bukti nyata, bahwa jin dan golongannya telah menggoda manusia, bahkan menampakkan dirinya sebagai manusia dan berusaha terus merayu dan menggoda yang terjadi pada zaman Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam.
Baca artikel sebelumnya tentang sifat-sifat kegigihan (baik) dari syetan yang pantas 'ditiru':
1. Di Darun Nadwah
Ketika para tokoh kafir Quraisy berkumpul di Darun Nadwah (gedung parlemen mereka), iblis menyusup dan menjelma sebagai seorang tokoh besar dengan baju kebesarannya. Saat mereka melihatnya, mereka pun bertanya: “Siapakah Anda?” ia menjawab, “Saya Syekh (tokoh) dari kota Nejed. Saya mendengar kalian telah bersatu, karena itulah saya hadir ke sini untuk agar kalian tidak kehilangan pendapat dan nasehat saya.” Mereka antusias menyambutnya; “Ya silahkan masuk.” Iblis pus masuk bersama mereka lalu berkata, “Perhitungkanlah keberadaan lelaki itu (Muhammad). Demi Allah, sepak terjangnya tak akan bisa kalian bending …” (Sirah Ibnu Hisyam: 2/94 dan Tafsir Ibnu Katsir: 2/379)
2. Di Perang Badar
Ibnu Abbas berkata,
“Iblis telah menyerupai manusia sebagai sosok Suraqah bin Malik, pemuka Bani
Mudlij. Ia datang ke tengah barisan tentara orang-orang musyrikin. Ia berkata:
‘Tidak ada seorang pun yang dapat menang terhadap kamu pada hari ini, dan
sesungguhnya saya adalah pelindungmu’. Ketika manusia telah berkumpul
Rasulullah SAW. mengambil segenggam debu, lalu beliau lemparkan ke arah
orang-orang musyrikin, mereka pu lari tunggang langgang. Lalu Jibril menemui
Iblis. Waktu itu Iblis sedang memegangi tangan salah seorang musyrik, begitu
melihat kedatangan Jibril, ia langsung melepaskan tangan orang musyrik tersebut
dan kabur mengambil langkah seribu. Orang musyrik itu pun langsung
meneriakinya: ‘Wahi Suraqah, kamu tadi mengklaim diri sebagai pelindung kami? “
Iblis menjawab, “Sesungguhnya saya dapat melihat apa yang kalian tidak bisa
melihatnya, sesungguhnya saya takut kepada Allah. Dan Allah sangat keras
siksa-Nya.” Itulah reaksi Iblis saat melihat para malaikat.” (Tafsir Ibnu
Katsir: 2/317).
3. Di Dalam Shalat
Aisyah ra. berkata,
“Ketika Rasulullah shalat, datanglah syetan kepadanya. Lalu Rasulullah
menangkapnya, membantingnya dan menyekiknya. Rasulullah bersabda, “Sampai aku
rasakan lidahnya yang dingin di tanganku.” (HR. Nasa’i)
4. Di Dalam Gudang Zakat
Abu Hurairah berkata:
Rasulullah mengamanahiku untuk menjaga hasil pengumpulan zakat di bulan
Ramadhan, lalu datanglah seseorang. Lalu ia menciduk hasil zakat dengan
tangannya. Aku menegurnya: “Demi Allah, kamu akan saya laporkan ke Rasulullah.”
Lalu ia berkata: “Saya sangat butuh sekali, dan saya mempunyai keluarga yang
sangat membutuhkan makanan ini.” Maka aku membiarkannya pergi. Di pagi harinya,
Rasulullah bertanya kepadaku: “Apa yang dilakukan tahananmu semalam?”. (Lalu
Abu Hurairaih bercerita, dan peristiwa itu berulang tiga kali), sampai akhirnya
jin itu mengajari Abu Hurairah ayat Kursi untuk membentengi diri dari gangguan
syetan. Dan hal itu dibenarkan Rasulullah. Beliau berkata, “Kali ini ia benar,
padahal la pembohong, ia adalah syetan.” (HR. Bukhari).
5. Di Dalam Gentong
Ubay bin Ka’ab
berkata: “Saya pernah punya gentong yang berisi kurma, saya selalu
memeriksanya. Namun pada suatu saat, kurma itu berkurang dan waktu itu saya
melihat sosok hewan menyerupai anak remaji. Aku pun menegurnya, “Apakah kamu
jin atau manusia?”' la menjawab: “Aku jin”. Aku bertanya: “Apa yang bisa
membentengi kami dari kejahatanmu?”' la meniawab:”Ayat Kursi”. Lalu aku
ceritakan hal itu ke Rasulullah. Beliau bersabda, “Syetan itu benar.” (HR.
Nasa’i)
6. Di Dalam Keranjang
Sesunggqhnya Abu Ayyub
mempunyai sekeranjang kurma, lalu datangtah hantu (syetan menampakkan diri) dan
mengambilnya. Kemudian aku lapor ke Rasulullah, beliau berdabda, “Pergilah (ke
tampatmu semula), apabila kamu melihatnya lagi, bacalah!. “Bismillah ajibi Rosulallah”
(Dengan nama Allah, Taatilah seruan Rasulullah). Kemudian aku praktikkan, lalu
dia (hantu tersebut) bersumpah untuk tidak datang lagi. Cerita ini sama dengan
yang dialami oleh Abu Hurairah.” (HR. Tirmidzi)
7. Di Dalam Rumah
Abu As-Sa’ib berkata
bahwa bahwa Abu Sa'id al-Khudri pernah bercerita tentang pemuda penghuni rumah
sebelahnya yang mati akibat balas dendam jin yang dibunuhnya. Waktu itu, jin
itu menampakkan diri berupa ular, Tidak diketahui secara persis, mana yang
terlebih dahulu mati, pemuda atau ular?
Ketika peristiwa itu
disampaikan ke Rasulullah SAW. Beliau bersabda, “Sesungguhnya di Madinah ini
ada jin yang telah masuk lslam. Oleh sebab itu, jika kalian melihat salah satu
dari mereka, maka biarkanlah (izinkanlah) tiga hari. Jika setelah itu masih
terlihat, maka bunuhlah karena ia adalah syetan.” (simak kisah Iengkapnya dalam
hadits riwayat lmam Muslim).